Alasan mengapa orang ingin memulai praktek akuntan sendiri bisa jadi
karena orang yang telah pensiun dari pekerjaan dan mencari penghasilan
tambahan atau mungkin seorang ahli pembukuan yang diminta pengusaha
untuk membantu bisnis mereka dalam hal akuntansi maupun pajak. Apapun
alasannya, tampaknya ada cukup banyak orang yang tertarik untuk memulai
praktek akuntan sendiri.
Pertama-tama, kita harus memutuskan apakah kita seorang ahli pembukuan
atau akuntan, atau dua duanya. Seumpama kita seorang akuntan, bukan ahli
pembukuan. Tidak menulis cek, mempersiapkan faktur, berkas, membayar
gaji, penagih hutang, atau berurusan dengan kreditur, dll. Sedangkan
klien kita melakukan tugas-tugas dan merangkum informasi yang kita
butuhkan untuk mempersiapkan laporan keuangan tiap bulan, triwulan,
tahun, atau periode pernyataan yang diperlukan. Seorang ahli pembukuan
mungkin melakukan semua tugas tersebut dan mengirim laporan keuangan
kepada seorang akuntan pada akhir tahun untuk laporan pajak yang
disiapkan. Hal ini tergantung pada keterampilan orang dan keinginan
klien. Beberapa akuntan hanya melakukan penghitungan laporan pajak.
Selanjutnya, karena kita masih baru dan belum memiliki sertifikat
sebagai seorang akuntan publik maka kita bisa disebut sebagai "Akuntan
Independen Non-Bersertifikat" yang tidak terikat oleh aturan-aturan yang
harus mengikuti CPA (Certified Public Accountant). Namun, pada saat
yang sama, kita dibatasi untuk mengaudit atau memeriksa audit laporan
keuangan. Meskipun demikian faktanya bahwa biasanya klien memilih
akuntan dari arahan bukan dari iklan. Misalnya klien memilih kita dari
berapa banyak perusahaan yang kita pegang dan berapa lama pengalaman
kita. Hampir selalu, klien tahu atau seseorang yang mereka percaya
memberitahu mereka tentang bagaimana skill kita. Mereka kemudian
memanggil kita dan melakukan sebuah wawancara, dan mereka memutuskan
apakah mereka percaya atau tidak. Dari sudut ini, jika mereka pergi
meluangkan waktu untuk sekedar wawancara dengan kita, kewajiban kita
adalah untuk membangun hubungan kepercayaan dan keyakinan klien. Klien
harus mengakui "dosa keuangan" mereka kepada kita karena pembukuan tidak
bisa diselesaikan secara akurat tanpa semua informasi penting yang
terkait. Kadang-kadang mereka mengaku lebih dari hanya dosa keuangan.
Pada titik ini, kita bisa menjadi penasihat mereka dan sebagai terapis.
Hubungan klien dengan akuntan adalah sangat serius, salah satu yang
harus dihormati dan selalu dihormati. Untuk melayani klien kita habiskan
banyak waktu dan energi mental mencari tahu cara untuk membantu mereka.
Seorang akuntan yang baik tidak lebih dari sekedar menyusun laporan
keuangan. Klien mengharapkan kita untuk memberikan nasihat kepada
mereka. Oleh karena itu, kita harus meninjau laporan keuangan untuk
masalah seperti menjadi over leverage utang, menghabiskan terlalu banyak
biaya pada karyawan atau iklan, dll. Kita harus membantu mereka untuk
mengetahui akan kekuatan dan kelemahan dari bisnis. Kadang-kadang saya
harus sangat jujur dengan klien karena mereka mungkin bermasalah. Di
sinilah keterampilan komunikasi sangat dibutuhkan. Beberapa akuntan
merasa yang terbaik adalah untuk menjaga klien dalam gelap. Itu tidak
benar. Lebih baik kita berkomunikasi, semakin baik kita berkomunikasi,
semakin lama hubungan kita berlangsung dengan klien. Yang pasti,
beberapa klien benci angka dan tidak tertarik dengan bagaimana dan
mengapa tentang akuntansi. Tapi, secara keseluruhan, bahwa sebagian
besar klien menghargai tentang bagaimana akuntansi bekerja dalam bisnis
mereka selama kita tidak membanjiri mereka dengan rincian.
Pada dasarnya, bahan yang kita akan butuhkan dari klien adalah semacam
daftar cek, laporan bank, penerimaan kas saat ini dan ringkasan
penjualan, informasi gaji, dan rekening biaya hutang, jika ada. Banyak
usaha kecil tidak sepenuhnya terkomputerisasi atau setidaknya sebagian
terkomputerisasi. Untuk usaha kecil sering kita jumpai menggunakan
sistem akuntansi one write system atau sistem sekali tulis. Mengapa
sistem ini banyak digunakan karena seberapapun sering klien
menunda-nunda, jika cek tersebut tertulis informasi penting dan dicatat
dalam urutan yang tepat yang sesuai kita butuhkan meskipun klien datang
pada akhir tahun hanya dengan jurnal dan laporan bank, kita bisa
mempersiapkan laporan keuangan. Klien seperti sistem yang fleksibel.
Mereka tidak memiliki waktu mencatat cek kedalam komputer ataupun
mencari ke dalam komputer untuk menemukan cek yang mereka catat.
Pertama kita membuat salinan dari segala transaksi untuk file kita
sendiri. Lalu kita menyiapkan rekonsiliasi bank. Dimana kita dapat
mencatat entri jurnal dari dokumen tersebut. Selanjutnya, kita mencatat
jurnal dari rekonsiliasi bank, ringkasan penjualan, informasi
penggajian, dan apa pun yang kita butuhkan. Setelah ini dilakukan, kita
membuat daftar kode perkiraan dan memasukkan entri jurnal ke dalam
komputer. Jangan lupa untuk memeriksa keseimbangan saldo. Terutama yang
paling penting adalah Kas, yang harus mengikat ke rekonsiliasi bank.
Jika saldo terlihat baik, kita bisa segera mengirim faks memo kepada
klien untuk menunjukkan perbedaan antara saldo bank seimbang dengan yang
ada pada rekening koran atau dokumen lain. Mereka perlu tahu apakah
penyesuaian kas (kenaikan atau penurunan) sehingga mereka dapat
memperbaiki saldo bank berjalan mereka. Tugak kita untuk menjelaskan
alasan-alasan perbedaan, seperti beban bank, deposito kesalahan, atau
kesalahan perhitungan. Selain itu kita juga menerima pertanyaan, saran,
atau hal-hal yang mereka harus tahu tentang apa yang kita amati selama
penyusunan laporan keuangan. Mereka menghargai layanan tambahan ini dan
bergantung kepada kita untuk informasi ini. Ini membantu kita untuk
lebih kenal dengan hal yang berkenaan dengan pajak dari bisnis klien
karena mereka akan mengharapkan kita untuk membantu mereka menghemat
uang pajak. Juga, kita dapat memformat laporan keuangan untuk
menyesuaikan informasi yang diperlukan pada pengembalian pajak. Hal ini
membuat hemat bagi klien bahwa akuntan yang membantu bisnis mereka
adalah yang terbaik untuk mereka juga terbaik untuk menghemat pajak
mereka.
Sarannya adalah untuk mengembangkan sebuah sistem yang bekerja untuk
kita. Itu harus cukup fleksibel untuk mengakomodasi semua jenis klien
yang berbeda. Kerjakan laporan keuangan pelan-pelan dan kita akan mulai
bisa menguasainya. Plus, tetap berpikiran terbuka, karena akan selalu
ada sesuatu yang baru untuk dipelajari.
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Judul: Bagaimana Memulai Praktek Akuntan Sendiri
Ditulis Oleh Unknown
Silahkan juga untuk melihat artikel seputar Akuntansi dan Pajak pada Halaman lainnya. Apabila membutuhkan Jasa Kami dapat menghubungi di Halaman Contact Us. Terima kasih atas perhatiannya
Judul: Bagaimana Memulai Praktek Akuntan Sendiri
Ditulis Oleh Unknown
Silahkan juga untuk melihat artikel seputar Akuntansi dan Pajak pada Halaman lainnya. Apabila membutuhkan Jasa Kami dapat menghubungi di Halaman Contact Us. Terima kasih atas perhatiannya
Jika Anda menyukai Artikel ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Konsultan Pajak