Bagi manajer dalam beberapa hal lebih sulit memberikan umpan balik kinerja
yang jujur kepada karyawan. Dan terlalu
banyak manajer tidak memberikan umpan balik sama sekali. Untungnya, ada cara
untuk mengatasi masalah penilaian kinerja. Kesuksesan terletak pada pelaksanaan
ide-ide sederhana.
Tentukan
budaya organisasi anda, yaitu perilaku yang mengarah pada kesuksesan. Rekrutlah
orang-orang yang menunjukkan perilaku tersebut dan mempekerjakan orang-orang
yang sesuai dengan budaya organisasi anda. Mempekerjakan orang-orang yang tidak
sesuai dengan budaya organisasi hanya akan membuang waktu apabila manajer
mencoba untuk "memperbaiki" mereka.
Perbarui
deskripsi pekerjaan organisasi. Seharusnya tidak ada ketidaksepakatan atas
seperti apa kinerja yang baik di perusahaan anda. Manajer perlu menetapkan
harapan karyawan yang terkait dengan prioritas organisasi. Ini jauh lebih mudah
untuk mengukur kinerja dan memberikan umpan balik setelah anda menetapkan
tujuan dengan setiap karyawan dalam organisasi anda. Tanpa kekhususan tersebut,
tanggung jawab terletak pada setiap manajer untuk menentukan apakah memuaskan
atas kinerja subyektif seorang karyawan.
Melakukan
rutin peninjauan kinerja karyawan setidaknya bulanan. Salah satu teknik yang
baik adalah "Five by Five." Bila menggunakan teknik ini, manajer
mempersiapkan daftar dengan 4-6 tujuan kinerja karyawan untuk tahun ini, serta
tujuan pengembangan karyawan. Di bawah tujuan-tujuan tersebut, berisi daftar
lima kegiatan rencana kerja karyawan untuk bulan depan dalam mencapai tujuan
tahunan. Pada pertemuan bulanan berikutnya, karyawan melaporkan kemajuan
kinerjanya pada kegiatan tersebut. Kemudian karyawan menetapkan lima kegiatan
untuk bulan berikutnya. Manajer memberikan umpan balik dan masukan. Proses ini
diulang bulanan.
Pilih
proses peninjauan yang tepat dan menaatinya. Jika tidak, hanya akan
membuang-buang waktu semua orang dengan perubahan yang tidak akan meningkatkan
kinerja karyawan. Itu karena manajemen kinerja bukanlah tentang bentuk melainkan
tentang percakapan. Banyak manajer terus-menerus menilai rendah hasil kinerja
yang buruk. Sistem Five by Five yaitu sistem terstruktur dalam percakapan dan
perencanaan target secara teratur tidak ada bentuk penilaian kinerja tahunan
yang bisa membuat karyawan hanya melakukan kinerja optimal pada waktu dekat
saat penilaian tahunan.Bahkan beberapa perusahaan telah meninggalkan review
kinerja tahunan kemudian menerapkan sistem five by five.
Fokus
pada perilaku, bukan orang, ketika memberikan umpan balik. Apa yang pada
akhirnya anda inginkan adalah perilaku yang lebih baik dan berkurang perilaku
buruk. Manajer dapat belajar bagaimana untuk memberikan umpan balik kinerja
yang tepat. Seperti dapat pelatihan tambahan bagi para manajer. Berhasil dalam
hal ini mengarah langsung ke peningkatan kinerja karyawan dan tentu saja
berkembang ke dalam peningkatan kinerja keuangan perusahaan.
Segala
sesuatu yang menunjang munculnya kinerja yang baik dari karyawan adalah
opportunity atau kesempatan. Termasuk di antaranya adalah fasilitas penunjang
kerja; bisa juga lingkungan sosiokultural di tempat kerja. Seorang desainer
grafis membutuhkan komputer dengan spesifikasi khusus sehingga dia bisa
berkarya dengan optimal; selain tentu lingkungan sosial yang terbuka terhadap ide-ide
dan kreativitas, bukan lingkungan yang malah menghambat munculnya ide-ide
kreatif
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Judul: Manajemen Kinerja Yang Efektif
Ditulis Oleh Unknown
Silahkan juga untuk melihat artikel seputar Akuntansi dan Pajak pada Halaman lainnya. Apabila membutuhkan Jasa Kami dapat menghubungi di Halaman Contact Us. Terima kasih atas perhatiannya
Judul: Manajemen Kinerja Yang Efektif
Ditulis Oleh Unknown
Silahkan juga untuk melihat artikel seputar Akuntansi dan Pajak pada Halaman lainnya. Apabila membutuhkan Jasa Kami dapat menghubungi di Halaman Contact Us. Terima kasih atas perhatiannya
Jika Anda menyukai Artikel ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Konsultan Pajak